Assalamualaikum.wr.wb
Saya membuat blog ini karena tugas TIK.
Jual kacamata sigit cahyo
Rabu, 15 Maret 2017
Dampak penggunaan kacamata minus
Penggunaan kacamata minus saat ini seakan menjadi cara terbaik dalam proses menyiasati mata yang kurang normal atau dengan kata lain mereka yang memiliki gangguan pada mata baik itu minus, katarak, silinder dan gangguan lainnya. Namun tahukah ? Bahwa penggunaan kacamata yang terlalu sering serta tidak teratur dapat mengakibatkan minus mata bertambah ?
Tidak percaya ? Berikut penjelasannya …
Ketika Anda melihat objek yang terlalu dekat, otot mata Anda akan mengatur fokus mata Anda sehingga dapat terbiasa dengan kondisi ini. Oleh sebab itu, ketika Anda memakai kacamata, otot yang tadinya sudah menyesuaikan diri justru akan membuat minus mata semakin parah. Apalagi ketika Anda tetap melakukan kegiatan rutin dari jarak yang terlalu dekat. Dikutip dari – ” Vemale.com “.
Dalam penelitian di Universitas New York, ahli biologi telah menunjukkan bahwa memakai lensa mata atau kacamata minus benar-benar menyebabkan pemanjangan bola mata, dengan kata lain hal tersebut dapat menyebabkan lingkaran dekat mata menjadi lebih besar.
Tentu saja gagasan bahwa kacamata minus membuat penglihatan Anda lebih parah akan ditentang oleh industri optik. Sama seperti merokok tembakau tidak dianggap berbahaya oleh perusahaan rokok.
Bertambahnya minus mata tidak hanya disebabkan penggunaan kacamata minus tapi juga bisa disebabkan karena aktivitas dan gaya hidup kita yang kurang menjaga kesehatan mata. Misalnya membaca dalam posisi tidur, terlalu lama beraktivitas di depan komputer dengan jarak yang dekat, atau pencahayaan yang kurang baik saat membaca atau bekerja menggunakan mata.
Menurut dr Gitalisa, seseorang yang sudah membutuhkan kacamata untuk membantu melihat, maka umumnya akan terus menggunakannya seumur hidup. Kecuali jika orang tersebut melakukan bedah refraktif atau lebih dikenal dengan lasik atau juga mengkonsumsi obat yang secara khusus diformulasikan khusus untuk mengobati kelainan pada mata.
“Lasik merupakan tindakan memodifikasi bentuk kornea sehingga yang tadinya minus, plus, atau silinder (dengan batasan tertentu) bisa berkurang. Bisa juga hilang dan menjadi normal,” imbuh dr Gitalisa.
Prosedurnya, setelah pasien datang ke rumah sakit mata, terutama yang memiliki fasilitas memadai untuk melakukan operasi lasik, maka akan dilakukan pemeriksaan oleh dokter mata dan pemeriksaan penunjang. Tindakan ini dilakukan untuk menilai apakah tindakan lasik bisa dijalankan.
Biaya untuk melakukan bedah lasik bervariasi, namun diperkirakan oleh dr Gitalisa tindakan ini membutuhkan biaya sekitar Rp 8 juta ke atas per mata. Biaya ini dibutuhkan bergantung pada teknik yang dilakukan.
Tidak percaya ? Berikut penjelasannya …
Ketika Anda melihat objek yang terlalu dekat, otot mata Anda akan mengatur fokus mata Anda sehingga dapat terbiasa dengan kondisi ini. Oleh sebab itu, ketika Anda memakai kacamata, otot yang tadinya sudah menyesuaikan diri justru akan membuat minus mata semakin parah. Apalagi ketika Anda tetap melakukan kegiatan rutin dari jarak yang terlalu dekat. Dikutip dari – ” Vemale.com “.
Dalam penelitian di Universitas New York, ahli biologi telah menunjukkan bahwa memakai lensa mata atau kacamata minus benar-benar menyebabkan pemanjangan bola mata, dengan kata lain hal tersebut dapat menyebabkan lingkaran dekat mata menjadi lebih besar.
Tentu saja gagasan bahwa kacamata minus membuat penglihatan Anda lebih parah akan ditentang oleh industri optik. Sama seperti merokok tembakau tidak dianggap berbahaya oleh perusahaan rokok.
Bertambahnya minus mata tidak hanya disebabkan penggunaan kacamata minus tapi juga bisa disebabkan karena aktivitas dan gaya hidup kita yang kurang menjaga kesehatan mata. Misalnya membaca dalam posisi tidur, terlalu lama beraktivitas di depan komputer dengan jarak yang dekat, atau pencahayaan yang kurang baik saat membaca atau bekerja menggunakan mata.
Menurut dr Gitalisa, seseorang yang sudah membutuhkan kacamata untuk membantu melihat, maka umumnya akan terus menggunakannya seumur hidup. Kecuali jika orang tersebut melakukan bedah refraktif atau lebih dikenal dengan lasik atau juga mengkonsumsi obat yang secara khusus diformulasikan khusus untuk mengobati kelainan pada mata.
“Lasik merupakan tindakan memodifikasi bentuk kornea sehingga yang tadinya minus, plus, atau silinder (dengan batasan tertentu) bisa berkurang. Bisa juga hilang dan menjadi normal,” imbuh dr Gitalisa.
Prosedurnya, setelah pasien datang ke rumah sakit mata, terutama yang memiliki fasilitas memadai untuk melakukan operasi lasik, maka akan dilakukan pemeriksaan oleh dokter mata dan pemeriksaan penunjang. Tindakan ini dilakukan untuk menilai apakah tindakan lasik bisa dijalankan.
Biaya untuk melakukan bedah lasik bervariasi, namun diperkirakan oleh dr Gitalisa tindakan ini membutuhkan biaya sekitar Rp 8 juta ke atas per mata. Biaya ini dibutuhkan bergantung pada teknik yang dilakukan.
Sejarah dan keunggulan kacamata RayBan
Sejarah dan Keunggulan Kacamata Ray-Ban
Mungkin banyak yang beranggapan bahwa semua kacamata hitam atau sunglasses adalah sama saja, yang penting tidak silau terkena terpaan sinar matahari. (Untuk selanjutnya kita sebut sunglasses saja, karena pada kenyataannya warnanya bukan hanya sekedar hitam). Tapi faktanya adalah sunglasses yang bermutu memang memiliki keunggulan yang lebih dibanding dengan sunglasses yang murahan. Dan brand yang sangat populer untuk sunglasses adalah Ray-Ban.
Ray-Ban adalah brand spesialis pembuatan kacamata yang didirikan pada tahun 1937 oleh Perusahaan Bausch & Lomb (BL) - perusahaan yg berasal dari USA, dengan tujuan awal untuk memproduksi sunglasses untuk kepentingan Angkatan Udara Amerika Serikat. Sejak tahun tersebut Ray-Ban dengan lensa BL dibuat (Ray-Ban made in USA - menggunakan pengkodean inisial BL pada lensa dan beberapa ukiran di framenya).
Bausch & Lomb (BL) tidak hanya memproduksi lensa untuk brand Ray-Ban saja, ada beberapa brand lain juga lensanya diproduksi oleh Bausch & Lomb ini, salah satunya American Optical.
Ray-Ban yang banyak dikenal adalah Ray-Ban Aviator yang mulai terkenal ketika dipakai Jenderal Douglas MacArthur saat mendarat di Filipina pada Perang Dunia II, serta Ray-Ban Wayfarer yang menjadi ikon mode abad ke-20 yang populerkankan oleh aktor Tom Cruise.
Pada sekitar tahun 1998-1999, Bausch & Lomb menjual merek Ray-Ban kepada Grup Luxottica Italia seharga 1,2 miliar dollar pada saat itu. Coba bayangkan berapa nilai akuisisi tersebut, karena saya ingat pada tahun tersebut awal mula krisis ekonomi yang melanda dunia dan untuk Indonesia saat itu adalah awal tergulingnya pemerintahan Presiden Soeharto karena krisis ekonomi yang menimpa Indonesia.
Sejak Tahun 1999 - ke atas, Rayban dibuat di Italy secara keseluruhan mulai desain, pengerjaan frame, sampai lensa seluruhnya dibuat di Italy (Grup Luxottica). Rayban made in Italy ini menggunakan pengkodean inisial RB pada lensa dan beberapa ukiran di framenya. Dalam perkembangannya pengkodean berkembang menjadi RBxxxx - diikuti oleh 3-4 digit angka dibelakang huruf.
Jadi, apabila di tahun 2010 hingga saat ini masih ada optic atau orang yang menjual Ray-Ban made in USA Original dan itu baru, pasti itu adalah New Old Stock. Yang dimaksud New Old Stock (NOS) di sini adalah barang baru tapi stock lama optic atau mungkin seorang kolektor yang menyimpan barang tersebut dalam keadaan baik sejak baru. Jadi, dari awal beli - pajang - simpan - pajang - simpan - begitu seterusnya dan belum pernah dipakai sampai sekarang. Jadi bisa diperkirakan barang tersebut adalah buatan sekitar tahun 1999 ke bawah.
Mungkin banyak yang beranggapan bahwa semua kacamata hitam atau sunglasses adalah sama saja, yang penting tidak silau terkena terpaan sinar matahari. (Untuk selanjutnya kita sebut sunglasses saja, karena pada kenyataannya warnanya bukan hanya sekedar hitam). Tapi faktanya adalah sunglasses yang bermutu memang memiliki keunggulan yang lebih dibanding dengan sunglasses yang murahan. Dan brand yang sangat populer untuk sunglasses adalah Ray-Ban.
Ray-Ban adalah brand spesialis pembuatan kacamata yang didirikan pada tahun 1937 oleh Perusahaan Bausch & Lomb (BL) - perusahaan yg berasal dari USA, dengan tujuan awal untuk memproduksi sunglasses untuk kepentingan Angkatan Udara Amerika Serikat. Sejak tahun tersebut Ray-Ban dengan lensa BL dibuat (Ray-Ban made in USA - menggunakan pengkodean inisial BL pada lensa dan beberapa ukiran di framenya).
Bausch & Lomb (BL) tidak hanya memproduksi lensa untuk brand Ray-Ban saja, ada beberapa brand lain juga lensanya diproduksi oleh Bausch & Lomb ini, salah satunya American Optical.
Ray-Ban yang banyak dikenal adalah Ray-Ban Aviator yang mulai terkenal ketika dipakai Jenderal Douglas MacArthur saat mendarat di Filipina pada Perang Dunia II, serta Ray-Ban Wayfarer yang menjadi ikon mode abad ke-20 yang populerkankan oleh aktor Tom Cruise.
Pada sekitar tahun 1998-1999, Bausch & Lomb menjual merek Ray-Ban kepada Grup Luxottica Italia seharga 1,2 miliar dollar pada saat itu. Coba bayangkan berapa nilai akuisisi tersebut, karena saya ingat pada tahun tersebut awal mula krisis ekonomi yang melanda dunia dan untuk Indonesia saat itu adalah awal tergulingnya pemerintahan Presiden Soeharto karena krisis ekonomi yang menimpa Indonesia.
Sejak Tahun 1999 - ke atas, Rayban dibuat di Italy secara keseluruhan mulai desain, pengerjaan frame, sampai lensa seluruhnya dibuat di Italy (Grup Luxottica). Rayban made in Italy ini menggunakan pengkodean inisial RB pada lensa dan beberapa ukiran di framenya. Dalam perkembangannya pengkodean berkembang menjadi RBxxxx - diikuti oleh 3-4 digit angka dibelakang huruf.
Jadi, apabila di tahun 2010 hingga saat ini masih ada optic atau orang yang menjual Ray-Ban made in USA Original dan itu baru, pasti itu adalah New Old Stock. Yang dimaksud New Old Stock (NOS) di sini adalah barang baru tapi stock lama optic atau mungkin seorang kolektor yang menyimpan barang tersebut dalam keadaan baik sejak baru. Jadi, dari awal beli - pajang - simpan - pajang - simpan - begitu seterusnya dan belum pernah dipakai sampai sekarang. Jadi bisa diperkirakan barang tersebut adalah buatan sekitar tahun 1999 ke bawah.
Selasa, 14 Maret 2017
Kacamata termahal didunia
1. Kacamata Style 23
Kacamata pertama yang merupakan kacamata dengan harga fantastis adalah kacamata yang bernama Style 23. Kacamata ini sepertinya lebih cocok disebut dengan perhiasan daripada alat untuk bergaya. Bayangkan saja, kacamata Style 23 ini dihiasi dengan berbagai berkian dan juga dilapisis oleh logam mulia emas 18 karat. Tentunya hal ini adalah hal yang mewah bukan? Tak heran jika harga untum sebuah kacamata ini adalah sebesar 585 juta rupiah.
2. Kacamata D&G
Diantara kacamata yang memiliki harga sangat tinggi, mungkin kacamata yang satu ini adalah kacamata yang menjuarainya. Bayangkan saja, mungkin bagi sebagian Anda belum pernah memegang uang sebesar milyaran rupiah kan? Namun harga kacamata ini sampai mencapai harga milyaran rupiah. Bagi Anda fashionista mungkin harga ini sepadan dengan apa yang bisa di dapatkan dari kacamata D&G ini. Kacamata elegan ini batangnya terbuat dari emas murni dan hiasan berlian yang menambah keindahan kacamata ini. Hal ini tentunya sepadan dengan apa yang bisa di dapatkan sehingga harga kacamata ini mencapai 3,4 milyar rupiah. Sungguh hal yang cukup fantastis untuk ukuran sebuah kacamata.
3. Moss Lipow
Kali ini kita akan membahas sebuah kacamata yang memiliki harga fantastis yang bukan karena terbuat dari barang yang mahal dan mewah. Ya, tidak seperti dua kacamata yang telah kita bahas sebelumnya demgan hiasan emas dan berlian, namun karena kacamata terbuat dari bahan yang langka dan unik. Tulang burung unta dan kulit buaya yang terkenal mahal ini adalah bahan yang digunakan untuk membuat kacamata yang bernama Moss Lipow ini. Sehingga tentunya Anda akan tampil sederhana namun elegan dengan menggunakan kacamata ini. Sensasi klasikpun dapat Anda rasakan pada kacamata yang berlensa hitam dan berukuran besar ini. Meskipun tidak berasal dari logam mulia, namun kacamata tergolong mahal yaitu harga yang bisa mencapai 34,2 juta rupiah.
4. Chrome Hearts, Kuffanaw II
Kacamata berikutnya yang merupakan kacamata mahal adalah kacamata Chrome Hearts, Kuffanaw II. Kacamata ini adalah kacamata yang juga terbuat dari perhiasan, namun bukan dari emas atau berlian melainkan dari perak. Hal ini membuat kacamata ini memiliki harga yang cukup mahal yaitu sekitar 12,1 juta rupiah. Kacamata ini juga dikenal sangat unik dari bentuknya karena merupakan produk ciptaan dari tangan manusia bukan melalui alat sehingga akan terlihat indah dari segala sisi.
Kacamata pertama yang merupakan kacamata dengan harga fantastis adalah kacamata yang bernama Style 23. Kacamata ini sepertinya lebih cocok disebut dengan perhiasan daripada alat untuk bergaya. Bayangkan saja, kacamata Style 23 ini dihiasi dengan berbagai berkian dan juga dilapisis oleh logam mulia emas 18 karat. Tentunya hal ini adalah hal yang mewah bukan? Tak heran jika harga untum sebuah kacamata ini adalah sebesar 585 juta rupiah.
2. Kacamata D&G
Diantara kacamata yang memiliki harga sangat tinggi, mungkin kacamata yang satu ini adalah kacamata yang menjuarainya. Bayangkan saja, mungkin bagi sebagian Anda belum pernah memegang uang sebesar milyaran rupiah kan? Namun harga kacamata ini sampai mencapai harga milyaran rupiah. Bagi Anda fashionista mungkin harga ini sepadan dengan apa yang bisa di dapatkan dari kacamata D&G ini. Kacamata elegan ini batangnya terbuat dari emas murni dan hiasan berlian yang menambah keindahan kacamata ini. Hal ini tentunya sepadan dengan apa yang bisa di dapatkan sehingga harga kacamata ini mencapai 3,4 milyar rupiah. Sungguh hal yang cukup fantastis untuk ukuran sebuah kacamata.
3. Moss Lipow
Kali ini kita akan membahas sebuah kacamata yang memiliki harga fantastis yang bukan karena terbuat dari barang yang mahal dan mewah. Ya, tidak seperti dua kacamata yang telah kita bahas sebelumnya demgan hiasan emas dan berlian, namun karena kacamata terbuat dari bahan yang langka dan unik. Tulang burung unta dan kulit buaya yang terkenal mahal ini adalah bahan yang digunakan untuk membuat kacamata yang bernama Moss Lipow ini. Sehingga tentunya Anda akan tampil sederhana namun elegan dengan menggunakan kacamata ini. Sensasi klasikpun dapat Anda rasakan pada kacamata yang berlensa hitam dan berukuran besar ini. Meskipun tidak berasal dari logam mulia, namun kacamata tergolong mahal yaitu harga yang bisa mencapai 34,2 juta rupiah.
4. Chrome Hearts, Kuffanaw II
Kacamata berikutnya yang merupakan kacamata mahal adalah kacamata Chrome Hearts, Kuffanaw II. Kacamata ini adalah kacamata yang juga terbuat dari perhiasan, namun bukan dari emas atau berlian melainkan dari perak. Hal ini membuat kacamata ini memiliki harga yang cukup mahal yaitu sekitar 12,1 juta rupiah. Kacamata ini juga dikenal sangat unik dari bentuknya karena merupakan produk ciptaan dari tangan manusia bukan melalui alat sehingga akan terlihat indah dari segala sisi.
Salah satunya kacamata ini
Jenis jenis kacamata
Jenis Kacamata Aviator
Model kacamata aviator adalah salah satu model kacamata yang paling sering digunakan oleh para pilot. Sedangkan aviator sendiri merupakan nama yang diambil dari kata aviation yang memiliki arti penerbangan dan dibuat pertma kali di tahun 1930. Para penerbang sering menggunakan kacamata jenis ini dikarenakan lensa kacamata aviator didesain lebar mampu melindungi mata dari pantulan sinar matahari dari berbagai sudut. Frame klasik kacamata ini dibuat dari bahan metal dengan refleksi atau lensa smokey. Kacamata ini mulai populer sejak para musisi serta actor terkenal menggunakan kacamata aviator, diantaranya adalah Paul McCartney, Freddie Mercury (lead vocal Queen) dan Ringo Starr.
Jenis Kacamata Oversized
Seperti namanya, kacamata ini memeliki ukuran yang besar daan menutup seluruh bagian mata. Framenya membingkai seluruh lensa dan biasanya berukuran tebal. Kacamata jenis ini memiliki berbagai gaya yang bermain pada lensa tints dan juga warnanya serta pada model framenya yang bervariasi. Kacamata ini lebih sering digunakan untuk bergaya saja karena kurang handal jika digunakan untuk menangkal sinar matahari. Namun, kacamata ini bisa menyembunyikan mata lelah atau mata merah jika kamu semalaman begadang . (baca : cara mengatasi mata merah)
Jenis Kacamata Bulat (Round Frame Vintage)
Pertama kali kacamata dibuat, frame serta lensa kacamatanya berbentuk bulat. Jadi, bisa dikatakan kacamata round frame adalah jenis kacamata pertama yang pernah ada. Ukuran lensa jenis kacamata ini tidak terlalu lebar dan bahan pembuat framenya bisa dari metal maupun plastic. Sangat identik dengan orang China, namun dulu pernah dipopulerkan oleh sang legendary John Lennon. Kacamata bulat ini juga menjadi favorit pendiri Apple Inc, Steve Job. Ia kerap terlihat memakai kacamata bulat di banyak kesempatan.
Model kacamata aviator adalah salah satu model kacamata yang paling sering digunakan oleh para pilot. Sedangkan aviator sendiri merupakan nama yang diambil dari kata aviation yang memiliki arti penerbangan dan dibuat pertma kali di tahun 1930. Para penerbang sering menggunakan kacamata jenis ini dikarenakan lensa kacamata aviator didesain lebar mampu melindungi mata dari pantulan sinar matahari dari berbagai sudut. Frame klasik kacamata ini dibuat dari bahan metal dengan refleksi atau lensa smokey. Kacamata ini mulai populer sejak para musisi serta actor terkenal menggunakan kacamata aviator, diantaranya adalah Paul McCartney, Freddie Mercury (lead vocal Queen) dan Ringo Starr.
Jenis Kacamata Oversized
Seperti namanya, kacamata ini memeliki ukuran yang besar daan menutup seluruh bagian mata. Framenya membingkai seluruh lensa dan biasanya berukuran tebal. Kacamata jenis ini memiliki berbagai gaya yang bermain pada lensa tints dan juga warnanya serta pada model framenya yang bervariasi. Kacamata ini lebih sering digunakan untuk bergaya saja karena kurang handal jika digunakan untuk menangkal sinar matahari. Namun, kacamata ini bisa menyembunyikan mata lelah atau mata merah jika kamu semalaman begadang . (baca : cara mengatasi mata merah)
Jenis Kacamata Bulat (Round Frame Vintage)
Pertama kali kacamata dibuat, frame serta lensa kacamatanya berbentuk bulat. Jadi, bisa dikatakan kacamata round frame adalah jenis kacamata pertama yang pernah ada. Ukuran lensa jenis kacamata ini tidak terlalu lebar dan bahan pembuat framenya bisa dari metal maupun plastic. Sangat identik dengan orang China, namun dulu pernah dipopulerkan oleh sang legendary John Lennon. Kacamata bulat ini juga menjadi favorit pendiri Apple Inc, Steve Job. Ia kerap terlihat memakai kacamata bulat di banyak kesempatan.
Jenis jenis lensa kacamata
Berbagai Jenis Lensa Kacamata
Buat Anda yang ingin menggunakan kacamata, pastinya harus mengetahui jenis lensa seperti apa yang cocok untuk aktivitas sehari-hari. Sebagai referensi, simak jenis-jenis lensa berdasarkan fungsinya berikut ini.
Lensa Tunggal (Single Vision Lens)
Lensa yang hanya memiliki satu ukuran saja dengan satu titik fokus. Lensa ini biasa digunakan oleh seseorang yang memiliki kelainan mata, seperti myopia (rabun jauh atau minus), hipermetropia (rabun dekat atau plus), dan astigmatisma (melihat benda dengan berbayang atau silinder). Dikatakan single vision karena daya gunanya untuk satu ukuran, jarak jauh atau dekat saja.
Lensa Bifokal (Bifocal Lens)
Lensa bifokal memiliki 2 titik fokus yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan mata presbiopia (mata tua). Kegunaannya untuk melihat jauh sekaligus dekat dengan 1 lensa. Satu titik terletak pada bagian bawah biasa digunakan untuk aktifitas membaca atau penglihatan jarak dekat. Sedangkan lensa bagian atas dipakai untuk melihat jarak jauh.
Lensa Progresif (Progressive Lens)
Lensa ini juga memiliki 2 titik fokus, Pembedanya hanya terletak pada lensanya yang tidak memiliki jarak atau garis pembatas antara fokus untuk melihat jauh dengan fokus untuk melihat dekat. Lensa ini juga menghasilkan sudut pandang jarak sedang sehingga menambah kenyamanan pemakainya.
Lensa Transition (Transitions Lens)
Seperti halnya pelangi yang bisa berubah warna karena sinar yang terbias, lensa ini juga mampu berubah warna. Jika di dalam ruangan akan bening seperti kacamata baca. Sebaliknya apalagi terkena sinar matahari yang cerah, warnanya akan berubah menjadi gelap seperti sunglasses sehingga memberikan perlindungan mata dari sinar ultraviolet. Cocok bagi Anda yang sering beraktifitas di luar dan di dalam ruangan serta pemilik mata sensitif. (MS)
Buat Anda yang ingin menggunakan kacamata, pastinya harus mengetahui jenis lensa seperti apa yang cocok untuk aktivitas sehari-hari. Sebagai referensi, simak jenis-jenis lensa berdasarkan fungsinya berikut ini.
Lensa Tunggal (Single Vision Lens)
Lensa yang hanya memiliki satu ukuran saja dengan satu titik fokus. Lensa ini biasa digunakan oleh seseorang yang memiliki kelainan mata, seperti myopia (rabun jauh atau minus), hipermetropia (rabun dekat atau plus), dan astigmatisma (melihat benda dengan berbayang atau silinder). Dikatakan single vision karena daya gunanya untuk satu ukuran, jarak jauh atau dekat saja.
Lensa Bifokal (Bifocal Lens)
Lensa bifokal memiliki 2 titik fokus yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan mata presbiopia (mata tua). Kegunaannya untuk melihat jauh sekaligus dekat dengan 1 lensa. Satu titik terletak pada bagian bawah biasa digunakan untuk aktifitas membaca atau penglihatan jarak dekat. Sedangkan lensa bagian atas dipakai untuk melihat jarak jauh.
Lensa Progresif (Progressive Lens)
Lensa ini juga memiliki 2 titik fokus, Pembedanya hanya terletak pada lensanya yang tidak memiliki jarak atau garis pembatas antara fokus untuk melihat jauh dengan fokus untuk melihat dekat. Lensa ini juga menghasilkan sudut pandang jarak sedang sehingga menambah kenyamanan pemakainya.
Lensa Transition (Transitions Lens)
Seperti halnya pelangi yang bisa berubah warna karena sinar yang terbias, lensa ini juga mampu berubah warna. Jika di dalam ruangan akan bening seperti kacamata baca. Sebaliknya apalagi terkena sinar matahari yang cerah, warnanya akan berubah menjadi gelap seperti sunglasses sehingga memberikan perlindungan mata dari sinar ultraviolet. Cocok bagi Anda yang sering beraktifitas di luar dan di dalam ruangan serta pemilik mata sensitif. (MS)
Mitos penggunaan kacamata lensa kotak
Kacamata dan lensa kontak merupakan solusi yang paling mudah untuk mengatasi mata minus, plus atau bahkan silinder. Meski perkembangan kacamata dan lensa kontak sudah sangat modern, namun masih banyak mitos yang berkembang mengenai kedua benda yang sangat berguna bagi organ penglihatan ini.
Ada baiknya untuk mengetahui fakta dibalik mitos-mitos tersebut agar kita dapat memiliki pemahaman yang tepat tentang penggunanan kacamata dan lensa kontak yang aman. Berikut ini akan dikupas beberapa fakta dari mitos yang telah lama beredar di masyarakat.
1.Penggunaan Kacamata Bagi Penderita Mata Minus Dapat Mempengaruhi Bertambahnya Minus
Ini merupakan salah satu mitos yang tidak benar, penggunanaan kacamata bagi Anda yang memiliki minus tidak akan mempengaruhi bertambahnya ukuran minus. Penyebab utama dari mata minus adalah kelengkungan kornea yang lebih pendek serta sumbu bola mata yang terlalu panjang. Bila seseorang mengalami mata minus, maka penyakit ini akan cenderung terus bertambah terutama jika ia masih berada pada masa pertumbuhan. Seiring dengan bertambahnya tinggi badan, maka minus juga akan bertambah dikarenakan sumbu bola mata yang ikut bertambah panjang.
Bertambahnya minus juga bisa disebabkan karena aktivitas dan gaya hidup kita yang kurang menjaga kesehatan mata. Misalnya membaca dalam posisi tidur, terlalu lama beraktivitas di depan komputer dengan jarak yang dekat, atau pencahayaan yang kurang baik saat membaca atau bekerja menggunakan mata.
Jadi bertambahnya minus bukan disebabkan karena kacamata. Penggunaan kacamata justru sangat berguna untuk menghambat bertambahnya minus. Penderita rabun jauh yang tidak menggunakan kacamata, justru minusnya akan rentan bertambah. Karena mata akan dipaksa untuk terus berakomodasi agar dapat melihat objek dalam jarak yang jauh, maka otot mata pun dipaksa bekerja keras, dan otot mata yang kelelahan ini dapat mempengaruhi bertambahnya minus.
2. Kacamata dengan lensa anti radiasi komputer dapat menghambat bertambahnya minus.
Saat ini memang banyak yang menjual lensa anti radiasi di pasaran. Lensa anti radiasi dipercaya dapat menangkal radiasi dari komputer yang dapat merusak mata. Faktanya, jika cahaya layar monitor kita sudah tepat (tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap), layar monitor tidak menghasilkan radiasi yang dapat merusak mata. Bertambahnya minus bagi Anda yang kerap bekerja di depan komputer, bukan karena radiasi yang dihasilkan komputer tersebut.
Tapi coba perhatikan jarak, cahaya, dan waktu Anda bekerja. Jarak yang terlalu jauh atau dekat, dan cahaya yang terlalu terang, serta waktu bekerja yang lama tanpa adanya istirahat bagi mata Anda-lah yang mempengaruhi bertambahnya ukuran minus.
Yang perlu diwaspadai justru radiasi yang dihasilkan oleh sinar matahari, gunakan selalu sunglass dengan perlindungan UV 100% agar mata selalu terjaga. Atau bagi Anda yang kerap berpindah dari dalam keluar ruangan, gunakan lensa transition agar lebih praktis.
3.Penggunaan Lensa Kontak Dalam Jangka Panjang Dapat Merusak Mata.
Lensa kontak sangat aman digunakan dan tidak menyebabkan efek samping walau digunakan dalam jangka waktu yang lama. Yang perlu diperhatikan adalah kebersihan dari lensa kontak itu sendiri. Selalu bersihkan lensa kontak saat akan dan setelah digunakan.
Bersihkan lensa kontak dengan cairan khusus pembersih lensa kontak. Jangan gunakan lensa kontak saat tidur. Dan gunakan lensa kontak sesuai dengan waktu yang dianjurkan. Untuk penggunaan lensa kontak hingga malam hari, pastikan lensa kontak yang kamu pilih terbuat dari bahan silicone hydrogel, agar mata dapat tetap ’bernafas’. Atau teteskan cairan khusus lensa kontak jika mata terasa kering. (RI)
Ada baiknya untuk mengetahui fakta dibalik mitos-mitos tersebut agar kita dapat memiliki pemahaman yang tepat tentang penggunanan kacamata dan lensa kontak yang aman. Berikut ini akan dikupas beberapa fakta dari mitos yang telah lama beredar di masyarakat.
1.Penggunaan Kacamata Bagi Penderita Mata Minus Dapat Mempengaruhi Bertambahnya Minus
Ini merupakan salah satu mitos yang tidak benar, penggunanaan kacamata bagi Anda yang memiliki minus tidak akan mempengaruhi bertambahnya ukuran minus. Penyebab utama dari mata minus adalah kelengkungan kornea yang lebih pendek serta sumbu bola mata yang terlalu panjang. Bila seseorang mengalami mata minus, maka penyakit ini akan cenderung terus bertambah terutama jika ia masih berada pada masa pertumbuhan. Seiring dengan bertambahnya tinggi badan, maka minus juga akan bertambah dikarenakan sumbu bola mata yang ikut bertambah panjang.
Bertambahnya minus juga bisa disebabkan karena aktivitas dan gaya hidup kita yang kurang menjaga kesehatan mata. Misalnya membaca dalam posisi tidur, terlalu lama beraktivitas di depan komputer dengan jarak yang dekat, atau pencahayaan yang kurang baik saat membaca atau bekerja menggunakan mata.
Jadi bertambahnya minus bukan disebabkan karena kacamata. Penggunaan kacamata justru sangat berguna untuk menghambat bertambahnya minus. Penderita rabun jauh yang tidak menggunakan kacamata, justru minusnya akan rentan bertambah. Karena mata akan dipaksa untuk terus berakomodasi agar dapat melihat objek dalam jarak yang jauh, maka otot mata pun dipaksa bekerja keras, dan otot mata yang kelelahan ini dapat mempengaruhi bertambahnya minus.
2. Kacamata dengan lensa anti radiasi komputer dapat menghambat bertambahnya minus.
Saat ini memang banyak yang menjual lensa anti radiasi di pasaran. Lensa anti radiasi dipercaya dapat menangkal radiasi dari komputer yang dapat merusak mata. Faktanya, jika cahaya layar monitor kita sudah tepat (tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap), layar monitor tidak menghasilkan radiasi yang dapat merusak mata. Bertambahnya minus bagi Anda yang kerap bekerja di depan komputer, bukan karena radiasi yang dihasilkan komputer tersebut.
Tapi coba perhatikan jarak, cahaya, dan waktu Anda bekerja. Jarak yang terlalu jauh atau dekat, dan cahaya yang terlalu terang, serta waktu bekerja yang lama tanpa adanya istirahat bagi mata Anda-lah yang mempengaruhi bertambahnya ukuran minus.
Yang perlu diwaspadai justru radiasi yang dihasilkan oleh sinar matahari, gunakan selalu sunglass dengan perlindungan UV 100% agar mata selalu terjaga. Atau bagi Anda yang kerap berpindah dari dalam keluar ruangan, gunakan lensa transition agar lebih praktis.
3.Penggunaan Lensa Kontak Dalam Jangka Panjang Dapat Merusak Mata.
Lensa kontak sangat aman digunakan dan tidak menyebabkan efek samping walau digunakan dalam jangka waktu yang lama. Yang perlu diperhatikan adalah kebersihan dari lensa kontak itu sendiri. Selalu bersihkan lensa kontak saat akan dan setelah digunakan.
Bersihkan lensa kontak dengan cairan khusus pembersih lensa kontak. Jangan gunakan lensa kontak saat tidur. Dan gunakan lensa kontak sesuai dengan waktu yang dianjurkan. Untuk penggunaan lensa kontak hingga malam hari, pastikan lensa kontak yang kamu pilih terbuat dari bahan silicone hydrogel, agar mata dapat tetap ’bernafas’. Atau teteskan cairan khusus lensa kontak jika mata terasa kering. (RI)
Langganan:
Postingan (Atom)